Hubungan antara kandungan bahan organik dengan warna tanah

Salah satu komponen dari lahan yang merupakan komponen utama adalah tanah (HARDJOWIGENO, 1992). Tanah merupakan salah satu komponen alami yang terdiri dari padatan (dapat berupa mineral dan/atau meteri organik), cairan, dan gas yang membentuk permukaan dari lahan, daerah lapang, dan dikarakteristikkan berdasarkan: lapisan, materi yang dilepaskan, materi yang dikirimkan, dan materi yang dirubah dari energi dan diukur berdasarkan kemampuannya mendukung pertumbuhan tumbuhan dalam lingkungan alami (UNITED STATES DEPARTMENT OF AGRICULTURE, 1999). Dapat atau tidaknya sebuah lahan digunakan bergantung pada kualitas tanah yang ada di lahan tersebut. Secara umum semakin bagus kualitas tanah (semakin subur tanah), tentu semakin bagus pula hasil yang didapatkan dari pengolahan atau penggunaan tanah tersebut.  Untuk mengetahui seberapa berkualitas tanah atau tingkat kesuburan tanah, kita harus mengetahui bagaimana karakteristik tanah yang ada di wilayah tersebut. Untuk mengetahui bagaimana karakteristik tanah, cara yang paling mudah untuk dilakukan adalah dengan mengamati warna dari tanah tersebut. Jika kita amati, warna tanah di setiap lokasi dan kedalaman akan berbeda. Ada tanah berwarna hitam, coklat, merah, kuning, dan masih banyak lagi variasi warna tanah yang lain. Tanah juga terdiri dari beberapa lapisan, dimana setiap lapisannya memiliki perbedaan warna yang bisa sangat bisa diamati, dan terkadang tidak mudah untuk diamati. Pebedaan ini diakibatkan oleh proses kimia (pengasaman) atau pencucian (leaching).

Warna Tanah
Warna tanah berfungsi sebagai penunjuk dari sifat tanah, karena warna tanah dipengaruhi oleh beberapa faktor yang terdapat dalam tanah tersebut. Saat ini, untuk menentukan warna tanah peneliti membandingkan warna pada buku Munsell Soil Color Chart. Diagram warna baku Munsell disusun dalam tiga variable Madjid (2007) yaitu: 
  1. Hue merupakan warna spektrum yang dominan sesuai dengan panjang gelombangnya.
  2. Value menunjukkan gelap terangnya warna sesuai dengan banyaknya sinar yang dipantulkan.
  3. Chroma menunjukkan kemurnian atau kekuatan dari warna spektrum.
Warna Tanah dan Karatan
Menurut Hardjowigeno (1985), "warna tanah merupakan sifat morfologi yang paling mudah dibedakan. Warna merupakan petunjuk untuk beberapa sifat tanah, misalnya: warna hitam menunjukkan kandungan bahan organik tinggi. Warna merah menunjukkan adanya oksidasi bebas (tanah-tanah yang teroksidasi). Warna abu-abu atau kebiruan menunjukkan adanya reduksi‖".  Selain bahan organik, kandungan beberapa zat kimia seperti contohnya mangan, belerang, dan nitrogen juga dapat menyebabkan warna tanah menjadi cenderung gelap. Selain disebabkan oleh zat yang terkandung di dalam tanah, ada hal lain yang mempengaruhi warna tanah yaitu kondisinya. Saat tanah basah, lembab, atau kering warnanya akan berbeda. (UNITED STATES DEPARTMENT OF AGRICULTURE, 2000). Perlu diketahui bahwa hubungan antara warna tanah dengan kandungan bahan organik di daerah tropika banyak yang tidak sesuai dengan yang ditemukan di benua Amerika atau Eropa atau daerah beriklim sedang. Misal, tanah-tanah merah di Indonesia banyak yang mempunyai bahan organik lebih dari satu persen, sama dengan kandungan organik tanah hitam di daerah-daerah yang beriklim sedang. Menurut Hardjowigeno (1985), selain warna tanah, karatan tanah juga perlu dipelajari lebih lanjut khususnya penyifatan tanah yang meliputi jumlah, ukuran, dan bandingan (kontras). 

Merujuk buku MSCC, penentuan nilai hue dimulai dari spektrum dominan paling merah (5R) sampai spektrum dominan paling kuning (5Y). Selain itu, di dalam beberapa buku MSCC sering terdapat juga spektrum untuk warna-warna tanah tereduksi (gley). Value tanah bernilai antara 2–8. Semakin tinggi nilai value, maka warna tanah makin terang, yang menandakan bahwa jumlah sinar yang dapat dipantulkan oleh tanah tersebut semakin banyak. Nilai value pada lembar buku MSCC terbentang secara vertikal dari bawah ke atas dengan angka 2 menunjukkan warna paling gelap dan angka 8 menunjukkan warna paling terang. Nilai chroma tanah pada lembar buku MSCC dibagi dengan rentang 1–8. nilai chroma yang tinggi menunjukkan kemurnian spektrum atau kekuatan warna spektrum yang makin meningkat dan begitu pula sebaliknya.

DAFTAR PUSTAKA
Astiningrum, M., Arhandi, P, dan Fatmawati, E. 2018. PENGEMBANGAN APLIKASI MUNSELL SOIL COLOR DETECTION CHART INDEX MENGGUNAKAN METODE SUPPORT VECTOR MACHINE. Jurnal Informatika Polinema, 4.
Priandana, K., Zulfikar, A, dan Sukarman. 2014. Mobile Munsell Soil Color Chart Berbasis Android Menggunakan Histogram Ruang Citra HVC dengan Klasifikasi KNN. Jurnal Ilmu Komputer Agri-Informatika, 3: 93–101, 2.
Rabbani, I.H., et al. 2016. APLIKASI MOBILE SCOTECT: APLIKASI DETEKSI WARNA TANAH DENGAN TEKNOLOGI CITRA DIGITAL PADA ANDROID. Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer , 3: 19-26, 1.

Comments

  1. Tulisan blm membahas hub bahan organik dengan warna tanah, dan belum ada foto atau gambar buatan sendiri, (bukan data sekunder)

    Silakan isi blog saudara dengan tulisan2 yang lain

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular Posts